Pada tahun 2016 lalu, posisi Xiaomi digeser oleh Oppo dan Vivo yang merupakan lima besar vendor global. Di tahun ini, Xiaomi siap unjuk gigi dan bersaing kembali. Ada strategi yang sudah dipersiapkan oleh Xiaomi untuk meningkatkan daya saing.
Sebagaimana dikutip dalam Digitimes, salah satu strategi yang dilakukan Xiaomi adalah gencar melengkapi portofolionya dengan ponsel kelas menengah hingga high-end. Xiaomi juga terindikasi akan mengurangi produksi ponsel murah.
Selama ini, Xiomi memang lebih banyak mengeluarkan ponsel dengan harga yang relative murah sesuai dengan kelas menengah ke bawah. Beberapa produk flagship-nya pun hanya dibanderol dengan harga relatif lebih murah. Harga yang dipatok Xiaomi, yakni sekitar 25 persen dari para pesaingnya.
Akhir tahun lalu, terobosan baru dilakukan Xiaomi dengan menghadirkan dua ponsel flagship yang dikeluarkan dalam waktu yang bersamaan. Kedua terobosan baru tersebut, yakni Mi Note 2 dan Mi Mix yang eksklusif dipasarkan di Tiongkok.
Terobosan baru tersebut, yakni pada ponsel Mi Note 2 mendapatkan sambutan yang sangat baik. Hanya dalam waktu 50 detik saja pada penjualan perdananya, ponsel tersebut habis terjual. Mi Note 2 dibanderol dengan harga mulai dari Rp 5,3 juta. Xiaomi tak mengumbar berapa stok unit yang disediakan kala itu.
Sambutan baik tersebut tampaknya tidak hanya pada Mi Note 2 saja, tapi juga pada Mi Mix ponsel ber-bezel tipis ini ludes terjual dalam 10 detik dalam penjualan pertamanya. Ponsel tersebut dibanderol dengan harga mulai dari Rp 6,7 juta.
Walaupun demikian, angka penjualan perdana yang diraih keduanya ini belum memenuhi sesuai ekspetasi untuk penjualan di kuartal 2017. Namun, Xiaomi akan terus tetap menggenjot penjualan kedua ponsel tersebut di negara asalnya.
Tidak hanya strategi untuk memperbanyak portofolio ponsel flagship saja, Xiaomi juga akan memperbaiki manajemen rantai pasokan alias supply chain. Saat ini, Xiaomi sedang mempertimbangkan bekerjasama dengan pemasok baru untuk beberapa komponen.
Ponsel Canggih Xiaomi Redmi 4A Hanya Rp 1,5 Jutaan
Xiaomi juga berencana akan mengeluarkan seri MI 5C menggunakan chipset buatan sendiri. Pasalnya, Xiaomi ini baru saja ditinggal oleh vendor Hugo Barra, jadi Xiaomi bakal lebih mandiri. Mi 5C yang akan dirilis tersebut yakni Pinecone V670 yang rencananya dirilis pada Maret mendatang.
Kita tunggu saja, apakah strategi-strategi yang dilakukan Xiaomi nantinya bisa tepat sasaran dan bisa mengembalikan Xiaomi ke dalam lima besar smarphone global?
Beberapa waktu lalu, Xiaomi resmi merilis smartphone Redmi 4A di Indonesia. Ponsel dirilis tersebut bisa dikatakan sebagai penanda kembalinya Xiaomi setelah lebih dari setahun vakum tidak merilis ponsel 4G di Tanah Air.
Xiaomi Redmi 4A tersebut sudah mengusung 4G LTE. Xiaomi Redmi 4A dibanderol dengan harga terjangkau, yakni hanya Rp 1,5 juta.
Kesan pertama yang dirasakan pengguna ketika melihat kotak Redmi 4A adalah kesan minimalis. Kotak tersebut didominasi warna putih serta memiliki logo “4A” yang agak samar di bagian depannya.
Saat membuka kemasan Redmi 4A, pengguna akan menemukan kelengkapan yang sama dengan ponsel Xiaomi lainnya. Dalam kemasan tersebut yakni terdapat sebuah ponsel, charger, kabel USB, alat pembuka slot kartu SIM, petunjuk penggunaan, dan kartu garansi.
Produk keluaran terbaru setelah beberapa lama vakum tersebut terbuat dari bahan plastic sehinga membuat Redmi 4A ini menjadi jauh lebih murah jika dibandingkan dengan logam. Bodi ponsel berbentuk kotak, terlihat tebal, dan memiliki sudut yang membulat.
Layar yang dimiliki oleh Redmi 4Ayakni menggunakan panel IPS Capacitive 5 inci dengan resolusi 720p. Pada bagian tepi kiri ponsel ini terdapat dua tombol fisik yang digunakan untuk pengaturan volume dan on/off dan pada bagian sisi kanannya terdapat slot yang digunakan untuk memasukkan kartu SIM.
Pada bagian tepi kiri ponsel terdapat slot hybrid. Slot hybrid ini dapat digunakan untuk memasang dua kartu SIM atau satu kartu SIM dan satu memori Micro SD.
Slot hybrid sendiri mendukung pemakaian dual SIM.karena wadah dibuat menggunakan model hybrid, membuat slot kedua dapat berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan micro SD. Dengan demikian, pengguna harus memilih antara memakai dua kartu SIM, atau satu kartu SIM dan satu Micro SD.
Pada Redmi 4A terdapat sebuah port audio 3,5 milimeter yang terletak di sisi bagian atas sera berbagai sensor yang dibutuhkan untuk mengetahui tingkat kecerahan. Sedangkan micro USB terletak pada bagian bawah yang digunakan untuk pengisian daya atau memindahkan data.
Redmi 4A ini dibekali dengan spesifikasi kelas menengah. "Otak" prosesor yang dimilikinya berupa chipset Qualcomm Snapdragon 425 yang mempunyai delapan inti dan RAM 2 GB. Tidak hanya itu saja, pada Redmi 4A terdapat juga memori penyimpanan internal 16 GB, yang tergolong standar.
Redmi 4A memiliki kamera utama dengan resolusi13 megapiksel dan kamera depan dengan resolusi 5 megapiksel. Semua perangkat yang terpasang pada Redmi 4A ini bekerja dengan menggunakan tenaga yang dipasok baterai dengan kapasitas 3.120 mAh.
Sistem operasi yang dimiliki Redmi 4A, yakni masih menggunakan sistem operasi Android 6.0.1 Marshmallow. Fitur-fitur lain yang terdapat di dalamnya mencakup WiFi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.1, GPS dan GLONASS, kartu SIM ukuran micro dan nano, serta kemampuan VoLTE.
Bagaimana, tertarik untuk memborongnya?
0 Comments